Wednesday, November 17, 2010

Kurban

Hari ini semuanya bahagia, menunjukan wajah yang cerita, dan rasa ingin berbagi satu dengan yang lain pun bercampuran. Beberapa ekor kambing, dan sapi harus merelakan dirinya untuk menjalankan ajaran agama. Daging pun dibagi-bagikan. Tidak, kali ini bukan untuk dijual, semuanya dibagikan secara merata tanpa harus mengeluarkan duit.

Dari tahun ketahun, jumlah kambing atau lembu yang dikurbankan pun semakin banyak. Orang-orang mulai merasa mereka perlu mengeluarkan dana sendiri untuk dikurbankan tahun ini. Tapi sayang, orang yang membutuhkan aliran kurban ternyata meningkat jauh lebih banyak. Bukan, Ini bukan prosesi sombong-sombongan, tidak perlu lah menuliskan "Kurban Hj Taufik" ditubuh lembu tersebut. "Kami tahu itu kurban dari orang-orang yang sanggup berkurban hari ini. Dan kami pun ingin memberikan seekor kambing untuk dikurbankan jika kami sanggup". Mereka tidak pernah ingin berebutan mendapatkan sepotong daging kurban tahun ini. Tapi demi merasakan "daging" untuk setahun sekali, sepertinya berdesak-desakan dengan segerumpulan orang-orang sudah menjadi resiko pribadi. "Dari pada harus beli mahal di pasar?".

Gotong royong, semua warga berkumpul dalam satu tempat yang ditentukan, kambing, dan lembu sudah stand by bahkan sebelum sholat id berlangsung. Semua orang-orang pilihan mulai menghabisi nyawa sang kurban, dan kelompok lainnya memotong-motong hingga sesuai dengan takaran pembagian. Semuanya sudah diatur. Kami, yang ditempatkan diluar gerbang masjid harus menunggu mereka benar-benar siap membagikan potongan untuk kami. "Walaupun begini, tolong jangan rendahkan derajat kami dihari yang bahagia ini".

No comments:

Post a Comment